Seperti Ini Prosedur Transplantasi Sumsum Tulang Belakang

Kamis, 07 Maret 2019 - 18:30 WIB
Seperti Ini Prosedur Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Seperti Ini Prosedur Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
A A A
JAKARTA - Ada dua tipe utama prosedur transplantasi sumsum tulang seperti yang dilakukan istri Presiden RI ke-6, Ani Yudhoyono, yakni transplantasi sumsum tulang autologous dan transplantasi sumsum tulang allogeneic. Prosedur ini mirip dengan transfusi darah.

Jika Anda melakukan transplantasi allogeneic atau menggunakan sel dari donor genetik yang dekat, sel-sel sumsum tulang akan dipanen dari pendonor selama satu atau dua hari sebelum transplantasi dilakukan. Donor harus merupakan pasangan genetik yang dekat. Seringkali, kerabat yang kompatibel adalah pilihan terbaik, tetapi kecocokan genetik juga dapat ditemukan dari registri donor.

Transplantasi allogeneic diperlukan jika kondisi sel sumsum tulang rusak dan menyebabkan risiko komplikasi tertentu yang lebih tinggi, seperti GVHD. Anda juga mungkin harus mengenakan obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak menyerang sel-sel baru. Kondisi inu bisa membuat Anda rentan terhadap penyakit. Keberhasilan transplantasi ini tergantung pada seberapa dekat sel donor cocok dengan Anda.

Sementara, jika sel sendiri yang digunakan atau dengan transplantasi autologous, maka dokter akan mengambilnya dari bank stem cells. Dokter biasanya melibatkan pengambilan sel-sel Anda sebelum memulai terapi yang merusak sel-sel seperti kemoterapi atau radiasi. Setelah perawatan selesai, sel-sel tersebut akan dikembalikan ke tubuh Anda. Jenis transplantasi ini tidak selalu tersedia.

Pasalnya, prosedur ini hanya dapat digunakan jika Anda memiliki sumsum tulang yang sehat. Namun, ini mengurangi risiko beberapa komplikasi serius, termasuk GVHD. Umumnya, sel akan dikumpulkan dengan dua cara. Selama panen sumsum tulang, sel dikumpulkan dari kedua tulang pinggul melalui jarum. Prosedur ini akan dilakukan dengan menganastesi pasien, yang artinya Anda akan tertidur dan bebas dari rasa sakit.

Selama leukapheresis (prosedur di mana sel-sel darah putih dipisahkan dari sampel darah), seorang donor akan diberikan lima suntikan untuk membantu sel-sel induk bergerak dari sumsum tulang ke dalam aliran darah. Darah kemudian diambil melalui jalur intravena (IV), dan sebuah mesin memisahkan sel darah putih yang mengandung sel induk. Jarum yang disebut kateter vena sentral, atau port akan dipasang di bagian kanan atas dada Anda.

Ini memungkinkan cairan yang mengandung sel-sel induk baru mengalir langsung ke jantung. Sel-sel induk kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan mengalir melalui darah dan ke sumsum tulang serta selanjutnya akan menetap dan mulai tumbuh. Port akan dibiarkan di tempat karena transplantasi sumsum tulang dilakukan selama beberapa sesi selama beberapa hari. Beberapa sesi memberi sel punca baru peluang terbaik untuk mengintegrasikan diri ke dalam tubuh Anda. Proses itu dikenal sebagai engraftment.

Dilansir dari Healthline, melalui port ini, Anda juga akan menerima transfusi darah, cairan, dan kemungkinan nutrisi. Anda mungkin memerlukan obat untuk melawan infeksi dan membantu pertumbuhan sumsum yang baru. Ini tergantung pada seberapa baik Anda menjalani perawatan. Selama waktu ini, Anda akan dimonitor secara ketat untuk setiap komplikasi.

Namun, sebelum menjalani transplantasi, Anda akan menjalani beberapa tes untuk menemukan jenis sel sumsum tulang yang dibutuhkan. Anda juga dapat menjalani radiasi atau kemoterapi untuk membunuh semua sel kanker atau sel sumsum sebelum Anda mendapatkan sel baru.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9406 seconds (0.1#10.140)